Indonesia terkenal dengan kekayaannya akan suku dan budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Seperti pada Pulau Papua misalnya, di Papua sendiri memiliki suku yang beragam. Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita ketika mendengar Suku Asmat dan Suku Dani, yang merupakan suku asli dari wilayah Papua. Tapi apakah kalian tahu bahwa di Papua masih terdapat suku lain yang sudah jarang terlihat keberadaannya? salah satunya adalah Suku Korowai. Yuk simak sama-sama seperti apa sih suku Korowai itu.
![]() |
Gambar 1 : orang suku korowai |
Suku Korowai merupakan suku asli di Papua yang mendiami beberapa Kabupatennya di wilayah adat Anim-Ha, wilayah Papua bagian selatan. Seperti di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Asmat, dan Mappi. Sebelumnya, suku Korowai menempati pedalaman Papua tanpa pernah berkomunikasi dengan dunia luar. Menempati kawasan yang terletak kurang lebih 150 km dari Laut Arafura, suku ini bertahan hidup dengan cara berburu berbagai macam hewan di hutan. Suku Korowai memiliki kebiasaan hidup secara Nomaden atau kebiasaan hidup yang berpindah-pindah dari satu pohon ke pohon lain. Mereka berbicara menggunakan struktur klausal bahasa yang berbeda pada umumnya, orang-orang di suku Korowai menggunakan struktur klausal Subyek-Obyek-Predikat (SOP).Wah, unik banget kan!
Gambar 2 : rumah pohon suku korowai Berbeda dengan suku-suku pada umumnya, suku Korowai membuat tempat tinggal di atas pohon. Bukan hanya sekedar pohon, tetapi mereka tinggal di atas pohon yang memiliki tinggi puluhan meter dari permukaan tanah.Umumnya Suku Korowai memilih pohon yang besar dan kokoh sebagai tiang utama rumah, dindingnya hanya terbuat dari pohon sagu. Penduduk dari suku ini membangun rumah pada pohon yang memiliki tinggi 10 hingga 30 meter. Terbuat dari kayu, rotan, bilah bambu dan kulit kayu, rumah Suku Korowai dibangun di atas pohon untuk mencegah serangan binatang buas pada zaman dahulu atau bahkan serangan dari suku lain. Untuk mencapai ke dalam rumah, mereka membuat tangga yang terbuat dari sebatang kayu.
Suku Korowai memiliki pembagian tugas sama seperti kaum pria bertugas menebang pohon dan pergi ke hutan untuk berburu. Sementara itu kaum wanita dari suku ini bertugas mengasuh anak, memasak makanan, dan mencari sagu. Ciri khas dari kaum wanita suku ini adalah mereka biasa memakai rok pendek yang bahannya didapatkan dari kayu dan serat sagu. Orang Korowai melakukan pesta sagu sebagai perayaan peristiwa tertentu seperti kelahiran bayi ataupun pernikahan. Dalam pesta ini, umumnya orang Korowai menyembelih babi sebagai hidangan dan pertanda bahwa ada peristiwa besar yang patut dirayakan.
Suku Korowai yang menyiapkan gigi anjing sebagai mahar pernikahan. Permintaan gigi anjing sebagai mahar dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki biasanya didasarkan atas panjang tali gigi anjing. Cara mengambil gigi-gigi tersebut, yaitu dengan cara menyimpan kepala anjing yang sudah mati di atas pelepah sagu di tempat yang tersembunyi. Kepala anjing dibiarkan sampai gigi-gigi anjing itu lepas sendiri. Kemudian, gigi anjing diambil dan dilubangi serta dimasukkan ke dalam seutas tali. Gigi anjing bagi suku Korowai merupakan barang berharga yang sangat penting dalam kehidupannya.
sumber :
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/01/13/suku-korowai
- https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pesonaindo.com%2Ftours%2Ftour-suku-korowai-papua%2F&psig=AOvVaw3YgihEuQj4lUQ3tIYkM2PX&ust=1706060315628000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=2ahUKEwj74vKJsPKDAxX2QGwGHdceCmwQr4kDegQIARA5
- https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdepositphotos.com%2Fid%2Feditorial%2Fgroup-of-papuan-korowai-tribe-138433020.html&psig=AOvVaw3YgihEuQj4lUQ3tIYkM2PX&ust=1706060315628000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=2ahUKEwj74vKJsPKDAxX2QGwGHdceCmwQr4kDegQIARB8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar